BOOK AND LOVE (BUKU DAN CINTA)


Akhirnya masuk sekolah juga,sekian lamanya libur rasanya membosankankan. Saat bel berbunyi aku mulai berjalan perlahan kedalam kelas melewati pintu.”bruggg!!!” terdengar suara barang yang dilempar aku menoleh kebelakang disamping pintu sebuah buku tergeletak ditong sampah,aku mengambilnya dan melihat kesekeliling siapa yang melemparnya,tapi tidak ada satupun orang yang terlihat seperti melemparnya”padahal buku ini masih baru dan bagus kenapa dibuang?”pendek kata akupun memasukkannya ke tas. Di rumah saat sedang makan siang aku kedatangangan teman-temanku”hei ji apa kabar?”sapa teman-temanku. Akupun menyambut mereka dan menyuruh mereka duduk”baik koq tumben datang,ada apa?”kataku.”yehhh emangnya gak boleh kita main kesini”kata Sintia,begini lohh kita mau jemput kamu siap-siap gih kita bakal ditraktir Mutia”. Akupun segera ganti baju saat kembali, buku itu dipegang teman-temanku”ji,,kamu suka baca buku ginian ya”kata Mutia.”tidak”aku menemukannya ditong sampah kelas karena masih bagus ku ambil saja. Aku udah selesai ayo berangkat. Saat itu juga kami pergi ke restoran steak esok harinya aku datang terlalu pagi kesekolah ,belum ada orang hahh dari pada bengong lebih baik kubaca saja buku itu. Cara mengetahui orang yg menyukaimu setelah kau tahu orangnya kau bisa mendekatinya dan berteman dengannya dahulu kemudian setelah kau sudah merasa dekat dengannya tembaklah dia dan bla bla bla bla bla…ahhh membosankan.”hei ji” kata mutia dan sintia. Haii..tumben kalian datang pagi-pagi sekali.”ji,ayo antar kita kekantin” .Tunggu bukuku..mereka langsung menarik tanganku”tenang saja bukumu tinggal saja disitu,kelas ini belum ada siapapun bukumu tidak akan hilang. Akhirnya kita kekantin sementara Sintia makan kami berbicara banyak hal”hei ji kau belum punya pacar ya?”tanyanya dengan mulut dipenuhi nasi.”hei telan dulu nasimu itu…ji aku dan Sintia sudah dekat dengan seseorang apa kau belum punya pria yang kau sukai”kata Mutia. “Iya ,hahh…aku malas membicarakan ini”yahh ayolah ji…”kata mutia dan sintia memohon padaku. Duhhh,terasa gatal sekali dahiku waktu ingin menceritakannya”baiklah ..kalian tahu Alphin”.Mereka terlihat tercengang dengan wajah konyol”alphin..diakah?”sahut mutia.“hei bukan maksudku temannya anak baru itu..”mutia dan sintia berfikir sejenak”hanka?”kata Mutia dia memang agak cakap sihh,tapi dengar-dengar dia itu keras kepala dan jarang sekali kulihat bergaul dengan wanita tapi kau suka dia?”. Ku jawab iya. Aku menerawang kesuatu tampat dan kulihat Hanka sedang berjalan sepertinya sihh dari kelas dan sedang menuju kekantin “guys..aku sudah selesai makan,ayo kita balik kekelas”. Hahh syukurlah Sintia segera mengajak kita kekelas kalau sampai ketahuan Hanka disini mereka akan heboh sekali. Kami kekelas dan duduk kulihat beberapa anak sudah berada dikelas,tunggu sepertinya diatas meja ini ada bukuku tadi”Sintia,tadi ku taruh buku ku diatas meja,kan?”tanyaku..”iya memangnya kenapa?”Sintia bertanya. Ya sudahlah biarlah padahal aku ingin melihat petunjuk buku itu. Setelah bel berbunyi sejumlah guru dan OSIS memasuki kelas kami sepertinya akan ada pemerikasaan. Satu persatu tas kami diperiksa untuk sementara ini aku merasa aman karena buku itu hilang kalau tidak pasti akan diambil tapi disatu sisi aku merasa kesal pasti ada yg mengambil bukuku huhh seandainya tidak kutinggal tadi saat sedang berfikir tiba-tiba kudengar buFuji memanggil ”hanka” aku langsung menoleh padanya”buku apa ini”kata bu Fuji. Aku kaget melihatnya “ihh itu kan bukuku”semuanya melihat kearahku tapi teman-temanku tidak diam”hei hanka kau mengambil buku jihan ya?”kata Mutia.”hei enak saja kau bilang itu bukuku jangan ngaku-ngaku ya”kata Hanka.”hei sudah diam ini buku siapa sebenarnya”Tanya pak Koko.”pak itu buku saya,pak?”kataku memelas.”tapi kenapa ada di Hanka?”kata pak Koko.”soalnya dia yang ngambil buku saya pak tadi saya taruh bukunya diatas meja saya pas saya balik bukunya sudah tidak ada berarti dia yang ngambil,pak” aduh..apa gak berlebihan ya aku bilang kayak gitu,,duhh sorry Han..”hanka benarkah kamu mengambil buku ini dari meja Jihan?”Tanya bu Fuji. Aku melihat Hanka diam lalu dengan kesal ia menjawab”ia bu”ia menatapku dan menunjuk kearahku,hehh kali ini aku mengalah”. Hahh…menyebalkan sekali aku benci sekali kalau ada cowok yang menunjukku seperti itu”Jihan!ikut ibu”kata Bu Fuji. Apa…yahh tanpa sepatah katapun aku mengikuti bu Fuji dari belakang dan sesekali aku menengok Hanka”dasar bodoh”katanya. Ahh Huhh kurang ajar dia itu seperti ular dasar licik kataku dalam hati. Esoknya libur panjang teman-temanku menjemputku setelah aku diberi poin pelanggaran kami menyusun kegiatan untuk liburan,tiba-tiba Hanka menyodorkan tangannya ke arahku”hei bocah kembalikan bukuku!”. Ahh bocah?”hehh orang tua kau sudah menyerahkan buku itu padaku ingatkan”kataku.”aku tidak bilang menyerahkannya aku juga tidak mengambilnya darimu ini bukuku lihat ini”. Ia membuka halaman 212 dan menunjuk sebuah tulisan hah benar itu milik dia tertulis namanya disitu”tunggu! Kalau kau bilang buku ini hilang kenapa aku melihat buku ini dilempar oleh seseorang?”tanyaku.”sudahlah itu tidak penting yg penting kau sudah tahu kalau ini bukuku”kata Hanka. Ia menarik buku itu dari tanganku tapi aku tidak memberikannya”ohh,,kau mencari gara-gara ya”. Ia mendekatiku seperti ingin menantangku tapi teman-temanku langsung berlagak seperti jagoan dan menantangnya dan iapun pergi.”sepertinya dia tidak akan menyerah..heh kenapa kau tidak kasih saja buku itu,itu kan miliknya kita bisa beli lagi ditoko lain”kata Sintia.”dia tidak punya hak lagi” waktu itu dia yang membuang buku ini aku tahu itu lagian aku sedang tidak punya uang. Ahh sudah kuduga alasan sebenarnya, dasar pelit kata mutia dan Sintia. Ku kira ia sungguh-sungguh saat mengalah padaku ahh kalian benar dia itu keras kepala.”kau juga”sahut Mutia. Esok harinya kami bersenang-senang di pantai bernama Hanakama beach aku Mutia dan Sintia mengajak adik-adik kami untuk ikut bersama wahh disini bagus sekali kami bermain sepanjang hari dan kamipun menyewa penginapan,kami selalu mengunjungi setiap tempat wisata yang baru dibuka itulah kebiasaan kami”wahh luas sekali ya tempatnya”kata Sintia setelah merebahkan diri di pasir yang empuk.segera kami ramai-ramai mengubur badannya dengan pasir dan tinggal kepalanya saja”wah kakak kau seperti manusia tanpa badan”kata adiknya Sintia,,kami tertawa Sintia bangun dan menunjuk kearah laut”itu hanka kan”akupun melihat arah telunjuknya dan benar itu hanka“menyebalkan sekali sepertinya dia mengikuti kita”kataku saat kita menoleh kearahnya ia menoleh kearahku”hahh dia melihat kita”hanka menghampiri kami dengan keempat temannya apakah ia mau mengeroyok kita kami pun berjalan menjauhinya setelah tidak terlihat lagi kami pergi ke tempat makan dan makan sampai kenyang kami kembali ke pantai dan didepan kami Hanka sudah berdiri dengan teman-temannya “emm,,kalian mau mengeroyoki kami ya”kataku pada mereka dengan perasaan sedikit gugup. Hanka tersenyum“tidak tenang saja aku ini pria sejati aku hanya ingin buku itu” aku balik bertanya”kenapa kau ingin sekali buku ini”Hanka terlihat kesal ia mendekatiku dan memandang wajahku sangat dekat dugdug oh tidak kali ini degub jantungku terasa sekali aku tidak boleh memalingkan mataku pokoknya aku harus menghadapinya “kau mau tahu jawabannya karena aku suka seorang wanita dan buku itu menjadi pemanduku”jawabnya. Boleh ku..kutanya sat..tu hal lagi tanyaku sambil ragu-ragu”apa?”. Kenapa kau bisa ada disini? Ia mulai mudur selangkah dariku dan menunjuk sebuah papan”Hanakama,maksudnya?”tanyaku.”Ini adalah nama ayahku pantai ini milik ayahku dan hari ini hari pertama pembukaannya”katanya.Berarti kau berdarah Jepang ya?kata Mutia.”begini dehh ini adalah penawaranku yang terakhir kau punya dua pilihan yang pertama berikan buku itu buku itu sangat penting bagiku dan aku tidak akan mengganggumu lagi yang kedua kita adakan pertandingan voli disini tim yang menang buku itu miliknya selamanya aku janji tidak akan memintanya seperti waktu itu”kata Hanka dengan santainya. Aku sempat berfikir panjang tapi kemudian aku menjabat tangannya”deal”.dengan heran Hanka bertanya”apa?”. Aku memilih pertandingan.”oooh bagus bagaimana kalau kita kalah?eh..tapi kalau kita kalah tidak ada ruginya juga sih buatku”kata Sintia. “Tenang saja kitakan pemain voli professional,kita tidak akan kalah darinya kataku pada Sintia.Kami segera bersiap ditempat bermain voli”ehh kita hanya bermain tiga lawan tiga?”Tanya Mutia. Ia tenang saja kataku. Setelah peluit dibunyikan Mutia melakukan servis dan tim Hanka menerima servis tersebut dengan baik aku melakukan smes tapi Hanka bisa mengembalikan bola itu karena kami tertipu dengan arah datangnya bola,akhirnya bola itu tidak bisa kami kendalikan”aduh gawat baru beberapa menit saja kita sudah kalah”keluh sintia sambil terengah-engah.”ayolah jangan menyerah”kataku. Tanpa buku itu sepertinya aku sudah cukup dekat dengan Hanka walaupun karena perselisihan hihi aku cukup senang liburan kali ini tidak akan sia-sia.”hei jangan melamun tangkap bolanya”teriak Mutia.Ketika bola datang melewati net aku membendungnya tapi Hanka melakukan smes dan bola mengarah diantara Sintia dan Mutia,Mutia berlari pendek ia terjatuh dengan cepat Sintia melakukan passing bawah dan bola melambung dibelakang Hanka temannya memassingnya dan bola mengarahku aku bersiap ketika bola datang aku melakukan smess dan bola jatuh ketanah lawan itu menambah nilai untuk kami yess seiring berjalannya waktu kedudukan kami sama. Aku sangat degdegan apa yang akan terjadi. Setelah ini bola itu datang kearah kami kami terus melakukan passing begitupun tim mereka saat bola mengarah ke Hanka aku rasanya ingin menutup mata apa dia akan melakukan smess?Sintia bersiap didepan.Tapi gerak-gerik Hanka ingin melakukan smess saat hampir memukul bola Sintia mundur beberapa langkah bola datang Hanka tidak melompat dan menghentikan gerak-geriknya,tapi temannnya maju”astaga itu tipuan”kataku. Bola dikuasai temannya ia membendungnya dan bola jatuh didepan Sintia peluit dibunyikan semua orang yg mengelilingi kami bertepuk tangan.Hanka dan kawan-kawannya sangat senang,aku menghampiri Hanka dan menjabat tangannya”congratulation,baiklah ini bukumu maaf ya kalau aku sudah membuatmu kesal”kataku.Hanka hanya tersenyum“thanks asal kau tahu saja aku bermain voli denganmu bukan ingin agar bukuku kembali,tapi karna aku senang bermain denganmu”kata Hanka.”hmm..apa?”.tanyaku.”ahh,pasti bukunya gak pernah dibaca”. Hanka menunjukkan padaku beberapa halaman terakhir”nih,baca”. Aku mengambil bukunya dan membacanya tahap-tahap perencanaan:lempar buku ini kearahnya,lakukan permusuhan dengan sedikit pesona,kenali tanda-tanda bahwa dia mulai menyukaimu,and nyatakan cinta. Setelah membacanya aku nyengir kegeeran.”tebak abis ini aku mau bilang apa?”kata Hanka. Hmm!!aku melipat tanganku dan sedikit berangan sambil menutup mata dan berkata”jihann..trimalah cintaku”kataku.”siapa yg mau bilang gitu?”jawab Hanka.”hahh” Aku membuka mata sambil nyengir karna tersipu malu,mendengar teman-temanku tertawa menyorakiku.”trima kasih ya”kata Hanka. Lalu aku bertanya”hanya itu?”. Lalu Hanka melanjutkannya”trima kasih karna kau sudah menyukaiku”. Lalu aku menjawab”sok tahu”aku lihat Hanka sedikit gugup dan aku berkata padanya”hehe sama-sama”.
SELESAI

Komentar

Postingan Populer